ndustri otomotif, industri penerbangan, industri perkapalan, industri
konstruksi, dan industri lainnya. Meningkatnya kebutuhan tersebut karena
komposit menjadi pilihan utama alternatif bahan baku non logam [1-2]. Sifat
ketahanan terhadap korosi yang lebih baik, berat yang lebih ringan,
karakteristik yang dapat dikontrol, dan biaya produksi yang murah menjadi
alasan industri-industri tersebut beralih pada material komposit [3-4].
Penggunaan komposit sebagai material teknik sudah semakin banyak
dikembangkan. Serat alam merupakan material yang paling banyak menjadi
objek penelitian, hal tersebut dikarenakan sifat dari komposit serat alam yang
kuat, ringan dan ramah lingkungan [5]. Sehingga nantinya diharapkan dapat
menggantikan material-material sintetis yang penggunaannya dapat merusak
kelestarian lingkungan. Salah satu serat alam yang dapat dijadikan sebagai
penguat (filler) dalam pembuatan komposit adalah serat ijuk (arenga pinnata)
dimana pemanfaatan serat ijuk sejauh ini masih terkonsentrasi untuk
dijadikan sebagai bahan beberapa tempat pengolahan hasil perkebunan
aren [6].